UTS
Proyek Mickroprosesor
Minggu Padat
Glodok
Analisis Tanda Baca dan Ejaan Penulisan Tugas 1 ( Bahasa Indonesia di Mata Dunia internasional )
Kilas Balik
Kini aku telah sampai di penghujung malam. terdiam gelap di sudut kamarku. terkilas semua kisah yang terjadi dalam perjalananku selama ini. Aku tidak tau apa yang sedang terjadi padaku saat ini. Aku begitu ingin mengenang kembali semua yang telah aku lewatkan. Mulai dari masa kecilku yang terlihat begitu menyenangkan, hingga perjalananku menju masa dewasa saat ini.
Begitu banyak sosok yang hadir dalam setiap detik hidupku ini, tanpa bisa aku ucapkan terimakasih satu persatu atas kesan yang mereka berikan kepadaku. Memang tidak semua baik. Ada yang menyebalkan, bahkan menghadirkan kebencian. Tetapi aku belajar banyak dari mereka. Keburukan yang mereka tunjukkan telah mengejarkan aku mana yang baik dan mana yang buruk. Dan kini aku menyadari 1 hal dalam hidupku ini. Sebenernya yang mendewasakan seseorang bukanlah Pendidikan formal yang dijalaninya, tetapi pengalaman hidupnya.
Kehidupan terus berputar. Dan takkan ada yang bisa menghentikan putaran itu kecuali Tuhan. Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Disaat nanti, semuanya telah terselesaikan dan tidak ada lagi yang perlu di khawatirkan, dia akan menyuruhku dan kita semua untuk kembali kepadaNya. Dan InsyAllah dalam keadaan baik.
Bahasa Indonesia di Mata Dunia internasional
EVALUASI
- Evaluasi adalah menilai dampak dari serangkaian
kerja dan tingkat yang sudah dicapai dalam rentang waktu tertentu. (Toolkits.
A Practical Guide to Assessment, Monitoring, Review dan Evaluation.
Save the Children: 1999)
- Berupaya mengukur relevansi, efisiensi dan
efektivitas program. Ia mengukur apakah atau seberapakah masukan atau
layanan program telah memperbaiki kualitas kehidupan manusia. (Bahan
Bacaan Pelatihan Monitoring dan Evaluasi, diselenggarakan oleh CSSP untuk
NGO-NGO mitra CSSP-USAID di Jakarta, 2002)
- Kegiatan yang dibatasi waktu, yang bertujuan untuk
menilai sesuatu hal dengan perbandingan pada serangkaian kriteria tertentu
(hasil yang diharapkan).(Herizal, Nori, dan
Fatima. Manual Pemantauan dan Evaluasi. CSSP: Agustus 2004)
Evaluasi Empiris yaitu melihat apa dan bagaimana konsep dan frameworkpelaksanaan mitigasi bencana di provinsi dan kabupaten. Pendekatan empiris merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk memperoleh data lapangan dan memetakan strategi mitigasi bencana di beberapa tingkatan pemerintahan yang berlaku selama ini. Hasil pemetaan ini juga akan menjadi dasar untuk memilah dan menganalisa kegiatan mitigasi bencana di sejumlah departemen/lembaga dan pemerintah daerah.
- Pendekatan berdasarkan sistem nilai yang diacu.
- Pendekatan berdasarkan dasar evaluasi
- Pendekatan berdasarkan kriteria evaluasi.
- Merunut legislasi (peraturan perundang-undangan).
- Merunut kesesuaian dengan kebijakan yang tercantum pada dokumen formal yang memiliki hierarki diatasnya,
- Merunut dokumen formal (kesesuaian dengan hasil yang diharapkan /tujuan dan sasaran); dan
- Interview dengan penyusun kebijakan atau administrator program.
- Before
vs after comparison (pembandingan antara
sebelum dan sesudah)
- With
vs without comparisons (pembandingan antara
dengan atau tanpa intervensi)
- Actual
vs planned performance comparisons (pembandingan
antara kenyataan dengan rencana)
- Quasi
experimental (uncontrolled) models
- Efisiensi
penggunaan dana (Cost Oriented Approach)
- Efektivitas
- Efisiensi
- Adequacy/ketepatan
dalam menjawab masalah
- Equity /
pemerataan
- Responsiveness
- Appropriateness/ketepatgunaan
B. RANCANGAN EKSPERIMEN
1) Between-Groups (Randomized)
- Masing-masing subyek diberikan kondisi yang berbeda yakni kondisi eksperimen dan control.
- Keuntungan perancangan ini adalah setiap user menghasilkan satu kondisi.
- Kerugiannya adalah dengan semakin banyak jumlah subyek yang tersedia akan menyebabkan hasilnya akan berkurang dan perbedaan antar setiap individu akan membuat bias hasil. Hal ini dapat diatasi dengan memilih dengan hati-hati subyek yang dipilih dan menjamin setiap kelompok di masyarakat terwakili.
- Setiap user akan menampilkan kondisi yang berbeda.
- Jumlah user yang tersedia lebih sedikit.
- Pengaruh dari subyek lebih sedikit.
C. PARTISIPASI, ERD, DAN ETIKA.
Implementasi metode perancangan partisiparif (participatory design) dalam mencari kata perintah dalam Bahasa Indonesia. Untuk studi ini, kami ambil perangkat lunak pengolah kata (word processor) sebagai contoh kasus. Skripsi ini termasuk dalam rumpun bidang Interaksi Manusia-Komputer (IMK) atau Human Computer Interaction (HCI). Inti dari skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah perangkat lunak sebagai implementasi dari metode perancangan partisipatif dalam mencari nama kata perintah, serta melakukan uji coba (eksperimen). Perancangan perangkat lunak tersebut didahului dengan studi pustaka tentang metode perancangan partisipatif, persoalan penamaan (naming problems), serta topik-topik lain yang mendukung. Perangkat lunak yang kami buat dinamakan Perangkat Lunak Pencarian Nama Menggunakan Perancangan Partisipatif, atau disingkat PERAN-AKTIF. PERAN-AKTIF adalah perangkat lunak prototipe, dikembangkan pada komputer Apple Macintosh dengan menggunakan perangkat lunak HyperCard versi 2.1, Macromind Director versi 3.00, serta Macromind Accelerator. PERAN-AKTIF memiliki dua tahapan kerja, yaitu pembuatan nama (generate names) dan pengevaluasian nama (evaluated names) oleh para r esponden yang dilibatkan. Terakhir PERAN-AKTIF diujicobakan kepada empat kelas responden dengan mengambil penamaan pada perangkat lunak pengolah kata sebagai contoh kasus. Dari Skripsi ini dapat dilihat bahwa persoalan penamaan pada pembuatan perangkat lunak merupakan sebuah persoalan yang kompleks.
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
- Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
- Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
- Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Etika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sbagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tnatang prilaku atau siikap yang mau diambil. Etika deskriptif merupakan penggambaran dan penelaahan secara utuh dan kritis tentang tingkah laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari - hari dalam kehidupan masyarakat. Cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator - indikator fakta actual yang terjadi secara apa adanya terhadap nilai dan perilaku manusia dan merupakan suatu situasi dan realita budaya yang berkembang di masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adapt istiadat , kebiasaan ,anggapan – anggapan baik dan buruk tenggang sesuati hal,tindakan – tindakan yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu ; dalam kebudayaan kebudayaan dan subkultur – subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif. Telaah dalam Etika Deskriptif tidak memberikan interpretasi secara tajam dan lugas, namun tidak melukiskan suatu fakta yang sedang terjadi dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu. Etika Deskriptif hanya membahas dan memberikan analisa penilaiannya atas kejadian tertentu.
Etika normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.Dalam perbincangan dan diskusi – diskusi yang acapkali ditampilkan dan diugkapakan di media masa baik cetak , elektronik maupun virtual, kaian Etika normative yang berkaitan dengan masalah moral maerupakan topik bahasan yang paling menarik. Berbeda dengan etika deskriptif yang bersifat penggambaran yang melukiskan sebuah peristiwa yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Para ahli etika normative dalam bahasannya tidak bertindak sebagai penonton netral saja, tetapi yang bersangkutan melibatkan diri dengan kajian penilaian tentang perilaku manusia. Penilaian baik dan buruk mengenai tindakan individu atau kelompok masyarakat tertentu dalam etika normatif selalu dikaitkan dengan norma – norma yang dapat menuntun manusia untuk bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal yang buruk sesuai dengan kaidah dan norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Dalam pembahasan etika normative, seorang ahli memberikan suatu argumentasi argumentasi yang mengemukakan latar belakang mengapa suatu perilaku dianggap baik atau buruk sisertai analisis moral yang dianggap benar dan salah yang bertumpu kepada norma – norma atau prinsip prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara keilmuan maupun empiris. Para hali memberikan penilaian objektif yang mempertimbangkan seluruh situasi dari individu atau kelompok masyarakat yang melakukan suatu tindakan didasari acuan – acuan yang meliputi kondisi fisik, psikologi , pendidikan , budaya dan sebagainya. Nilai Normatif adalah suatu hal yang preskretif (memerintahkan) , jadi merupakan suatu hal – hal yang tidak dapat ditawar – tawar lagi karena memberlakukan suatu kondisi perilaku individu atau kelompok masyarakat disadari oleh suatu penilaian moral.
Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap diri sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani dan yang berakhlak luhur. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.
Mengenai kewajiban, sikap dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dan saling menghormati. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
- Sikap terhadap sesama
- Etika keluarga
- Etika profesi
- Etika politik
- Etika lingkungan
- Etika
idiologi
D. PENGUMPULAN DATA
Beberapa alat pengumpulan data yang lazim dipakai:
- Focus Group Discussions (FGD)
- Wawancara (Interview)
- Survei
- Kuesioner
- Data Sekunder (hasil riset, sensus, berita media, laporan resmi, dll)
- Laporan Proyek/Staf
- Review/Assessment workshop/rapat
- Teknik PRA (mapping, matrix,venn diagrams, ranking/scoring dll)
- Pengumpulan dan analisis data biasanya menyebutkan:
- Unit analisis dari data yang akan dikumpulkan (individu, keluarga, organisasi, komunitas, klinik-klinik, dll).
- Kebutuhan pengelompokan data (berdasarkan gender, kelompok etnik, lokasi).
- Prosedur pengelompokan sampel dan populasi (random sampling, sampling terarah (memilih berdasarkan kehendak kita), rekomendasi dari tokoh masyarakat.
- Teknik-teknik atau perangkat yang digunakan untuk mengambil data (angket terstruktur, observasi langsung, panduan wawancara terstruktur, perangkat untuk mengukur kualitas air, dll).
- Waktu dan frekuensi pengumpulan data.
- Bagaimana data akan dianalisis (metode kuantitatif seperti tabulasi silang atau analisis regresi, atau metode kualitatif seperti analisis isi).
PENANGANAN KESALAHAN DAN HEALTH DOKUMENTASI.
- Kesalahan Persepsi.
- Kesalahan Kognitif.
- Kesalahan Motor (Gerak).
- Kesalahan Capture.
- Kesalahan Data Driven.
- Pengaktifan Asosiatif.
- Hilangnya Pengaktifan.
- Kesalahan Mode.
B. PETUNJUK PENCEGAHAN KESALAHAN.
- Menghapus mode-mode atau menyediakan petunjuk yang terlihat untuk mode-mode tersebut.
- Gunakan teknik koding yang baik (warna, gaya).
- Memaksimalkan pengenalan, mengurangi hafalan.
- Merancang urutan gerak atau perintah yang tidak sama.
- Mengurangi kebutuhan untuk mengetik.
- Uji dan memantau kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya.
- Memungkinkan pertimbangan ulang aksi-aksi yang dilakukan oleh user, misalnya memindahkan file dari recycle bin.
C. PETUNJUK MEMPERBAIKI KESALAHAN
- Menyediakan tipe-tipe tanggapan yang sesuai.
- Query: bertanya pada user apa yang sudah dilakukan, kemudian melegalkan tindakan yang salah.
- Menyediakan fungsi “undo” dan pembatalan dari proses yang sedang berjalan.
- Meminta konfirmasi untuk perintah yang drastis dan bersifat merusak.
- Menyediakan pengecekan yang beralasan pada masukan data.
- Mengembalikan kursor ke area kesalahan, memungkinkan untuk melakukan perbaikan.
- Menyediakan beberapa kecerdasan buatan.
- Menyediakan akses cepat kepada bantuan untuk konteks-sensitif.
D. JENIS DOKUMEN DAN ALAT BANTU.
Tidak pernah suatu penggantian untuk desain tidak baik, tetapi penting.
Sistem sederhana -> user memanggil dan menggunakannya, berikan nama.
Hampir sebagian sistem dengan banyak fitur membutuhkan help / bantuan.
- Pesan yang terlalu umum mempersulit pemula untuk mengetahui apa yang salah.
- Pesan yang tampak memarahi membuat frustasi karena tidak menyediakan informasi tentang apa yang keliru atau bagaimana cara memperbaikinya.
Tidak sesuai dengan aturan penulisan
- Panduan konstruktif dan nada positif.
- Daripada memarahi pemakai, jika mungkin pesan harus menunjukkan apa yang harus dilakukan pemakai untuk memperbaiki keadaan.
- Pesan yang bermusuhan menggunakan istilah yang kejam dapat mengganggu pemakai nonteknis, misal FATAL ERROR.
- Hindari kata-kata negatif seperti : ILLEGAL, ERROR, INVALID, BAD.
string space
- Format fisik yang sesuai
- Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil. Pesan dengan huruf besar semua hanya digunakan untuk peringatan gawat.
- Hindari pesan hanya dengan nomor kode. Jika perlu tampilkan kode di akhir pesan.
- Penempatan pesan : dekat sumber masalah, dibaris pada bagian bawah layar, sebagai pop-up window di tengah layar.
- Peringatan dengan suara berguna tetapi dapat memalukan pemakai, pemakai harus dapat mengendalikannya.
- Rancangan pesan yang efektif.
- Sespesifik dan sepresisi mungkin.
- Konstruktif : tunjukkan apa yang harus dilakukan.
- Gunakan nada positif, jangan memarahi.
- Gunakan kata yang berpusat ke pemakai.
- Gunakan tatabahasa, istilah dan singkatan yang konsisten.
- Pertimbangkan pesan yang bertingkat.
- Gunakan format visual dan penempatan yang konsisten.